Dibalik Gerakan Sujud
6:08 p.m. Edit This 0 Comments »Shalat lima waktu (dibaca : dzuhur, ashar, maghrib, isya, subuh) merupkan kegiatan rutinitas bagi kaum muslim. Wajib hukumnya melaksakan shalat lima waktu. Secara ilmiah, dibalik gerakan shalat memiliki berbagai manfaat. Saya ambil contoh satu, yaitu sujud. Tentunya sudah tau dong gerakan sujud itu seperti apa...?
Yah, langsung saja. Secara ilmiah dalam gerakan sujud memiliki berbagai manfaat, yaitu:
1. Ketika sujud, aliran getah bening dipompa melalui leher dan ketiak. Posisi jantung diatas otak menyebabkan darah yang kaya akan oksigen mengalir maksimal ke otak. Aliran darah ini berpengaruh terhadap daya pikir seseorang. Oleh karena itu, melakukan sujud secara tuma'ninah dan jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitas diotaknya. Postur ini juga menghindarkan kita dari gangguan wasir. Khusus wanita baik sujud maupun ruku' memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan dan kesuburan kewanitaan.
2. Dari sudut pandang ilmu pseukoneuroimunologi(ilmu mengenai kekebalan tubuh dari segi psikologis) yang dipelajari prof. Soleh menegaskan bahwa gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan sujud secara rutin pembuluh darah diotak terlatih menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud posisi jantung diatas otak menyebabkan darah mengalir maksimal keotak. Itu artinya otak mendapatkan pasokan darah untuk memacu kerja sel-sel otak. Dengan kata lain sujud yang tuma’ninah dapat memacu kecerdasan. Riset ini telah mendapat pengakuan dari Harvard University, AS. bahkan, seorang dokter kebanggaan Amerika yang tidak dikenalnya masuk islam setelah diam-diam melakukan riset gerakan sujud.
3. Sujud adalah latihan gerakan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tidak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi memperbaiki fungsi kelenjar air susu. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot perut berkotraksi penuh. Kondisi ini melatih organ disekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernafasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah mengembang menjadi lebih besar dan kuat maka secara alami justru akan lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali(fiksasi).
4. Dalam penelitian Dr. Muhamad Dhiyaa’uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi yang menyimpulakan bahwa radiasi yang ditimbulkan oleh teknologi listrik dapat memberi efeksamping yang membahayakan organ-organ tubuh, terutama otak khususnya bagi mereka yang tinggal disekitar lingkungan yang memiliki tegangan listrik dan medan magnet yang tinggi, misalnya didekat gardu listrik berkekuatan tinggi. Pasalnya dosis radiasi listrik yang berlebihan dapat mengganggu fungsi organ-organ, karena dapat meningkatkan kandungan elektrik didalam tubuh. Kalau radiasi itu terus dibiarkan menumpuk dalam tubuh kita maka bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan akhirnya menyebabkan penyakit kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah lelah, stress, migrain, pikun diusia muda. Bahkan jika tidak ada usaha dari kita untuk membuangnya bisa menimbulkan tumor otak. Salah satunya dengan kita melakukan sujud, karena pada waktu sujud dahi kita menempel pada lantai.Pada saat sujud kelebihan ion-ion positif pada tubuh akan mengalir kebumi. Karena bumi tempat ion-ion negatif. Lebih sempurna lagi kalau kita sujud menggunakan 7 oragan bdan(dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan jari-jari kaki) karena akan mempercepat proses tersebut.